Position:home  

Abdul Mu'ti: Merawat Tradisi Islam Nusantara

Pendahuluan

Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed., merupakan salah satu ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka di Indonesia. Beliau dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan dan melestarikan Islam Nusantara, sebuah tradisi Islam yang khas dan toleran yang berkembang di Indonesia. Melalui artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat dengan perjalanan hidup dan pemikiran Abdul Mu'ti.

Riwayat Hidup

abdul mu'ti

abdul mu'ti

Abdul Mu'ti lahir pada tanggal 5 Maret 1962 di Desa Balong, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pendidikannya dimulai di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Balong dan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTSN) Jombang.

Abdul Mu'ti: Merawat Tradisi Islam Nusantara

Setelah lulus dari MTSN, Abdul Mu'ti melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Di sini, ia belajar ilmu agama Islam secara mendalam di bawah bimbingan para kiai sepuh, seperti KH. Hasyim Muzadi dan KH. Salahuddin Wahid.

Abdul Mu'ti: Merawat Tradisi Islam Nusantara

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Tebuireng, Abdul Mu'ti melanjutkan studinya ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau meraih gelar sarjana pendidikan Islam pada tahun 1990 dan gelar magister pendidikan pada tahun 1995.

Pada tahun 2005, Abdul Mu'ti meraih gelar doktor filsafat pendidikan Islam dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Disertasinya berjudul "Pendidikan Kader Ulama NU: Studi tentang Konsep dan Praktik di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang".

Kiprah Intelektual

Setelah meraih gelar doktor, Abdul Mu'ti aktif sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau juga aktif menulis buku, artikel, dan makalah ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional. Bidang kajian yang ditekuninya meliputi pendidikan Islam, pemikiran Islam, dan Islam Nusantara.

Salah satu pemikiran Abdul Mu'ti yang paling terkenal adalah konsep "Islam Nusantara". Menurutnya, Islam Nusantara adalah sebuah tradisi Islam yang khas dan toleran yang telah berkembang di Indonesia selama berabad-abad. Tradisi ini berakar pada ajaran Islam yang dibawa oleh para wali dan mubaligh, kemudian berakulturasi dengan budaya lokal Indonesia.

Islam Nusantara, menurut Abdul Mu'ti, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan perdamaian. Tradisi ini juga menekankan pentingnya pendidikan, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum.

Jabatan dan Penghargaan

Selain kiprah intelektualnya, Abdul Mu'ti juga aktif dalam berbagai organisasi dan lembaga keagamaan. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 dan Ketua Umum Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI-NU) periode 2004-2014.

Atas dedikasinya dalam pengembangan pendidikan Islam dan pemikiran Islam, Abdul Mu'ti telah menerima berbagai penghargaan. Di antaranya adalah:

  • Penghargaan Guru Besar Bidang Pendidikan Islam dari Kementerian Agama Republik Indonesia (2013)
  • Satyalancana Wira Karya Pendidikan dari Presiden Republik Indonesia (2015)
  • Tokoh Pendidikan Islam Terkemuka dari Kementerian Agama Republik Indonesia (2017)

Tips dan Trik

Abdul Mu'ti: Merawat Tradisi Islam Nusantara

Abdul Mu'ti: Merawat Tradisi Islam Nusantara

Berikut adalah beberapa tips dan trik dari Abdul Mu'ti untuk meraih kesuksesan dalam hidup:

  • Tetaplah belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
  • Berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan moral.
  • Kerja keras dan pantang menyerah.
  • Bersikap toleran dan menghargai perbedaan.
  • Berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Abdul Mu'ti adalah seorang ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka di Indonesia yang telah berdedikasi untuk memperjuangkan dan melestarikan Islam Nusantara. Pemikiran dan kiprahnya telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pendidikan Islam dan pemikiran Islam di Indonesia.

Tabel Inspiratif

Kutipan Penulis
"Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa." Ki Hajar Dewantara
"Agama adalah jalan menuju kesempurnaan akhlak." KH. Hasyim Asy'ari
"Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan." Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed.

Tabel Perbandingan Pros dan Kontra

Pros Kontra
Islam Nusantara menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan perdamaian. Beberapa pihak menganggap Islam Nusantara terlalu akomodatif terhadap budaya lokal.
Islam Nusantara menekankan pentingnya pendidikan. Masih terdapat tantangan dalam mengimplementasikan konsep Islam Nusantara di masyarakat.
Islam Nusantara merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia. Perlu upaya berkelanjutan untuk melestarikan dan mengembangkan Islam Nusantara.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Siapa itu Abdul Mu'ti?

Abdul Mu'ti adalah seorang ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka di Indonesia yang dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan dan melestarikan Islam Nusantara.

2. Apa pemikiran utama Abdul Mu'ti?

Pemikiran utama Abdul Mu'ti adalah konsep "Islam Nusantara", yaitu tradisi Islam yang khas dan toleran yang telah berkembang di Indonesia selama berabad-abad.

3. Apa saja kiprah intelektual Abdul Mu'ti?

Kiprah intelektual Abdul Mu'ti meliputi menulis buku, artikel, dan makalah ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional. Bidang kajian yang ditekuninya meliputi pendidikan Islam, pemikiran Islam, dan Islam Nusantara.

4. Apa saja penghargaan yang pernah diterima Abdul Mu'ti?

Abdul Mu'ti telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Guru Besar Bidang Pendidikan Islam, Satyalancana Wira Karya Pendidikan, dan Tokoh Pendidikan Islam Terkemuka.

5. Apa pesan Abdul Mu'ti untuk generasi muda?

Pesan Abdul Mu'ti untuk generasi muda adalah tetaplah belajar dan menambah ilmu pengetahuan, berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan moral, kerja keras dan pantang menyerah, bersikap toleran dan menghargai perbedaan, serta berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

6. Bagaimana cara melestarikan Islam Nusantara?

Islam Nusantara dapat dilestarikan melalui upaya berkelanjutan dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Time:2024-10-19 12:10:47 UTC

trends   

TOP 10
Don't miss