Dilema Memegang Bet: Kelemahan Pegangan Jabat Tangan yang Tersembunyi

Pendahuluan

Bagi penggemar olahraga tenis meja yang bersemangat, memilih pegangan bet yang tepat sangat penting untuk kesuksesan di lapangan. Meskipun pegangan jabat tangan adalah yang paling umum, penting untuk menyadari kelemahannya yang signifikan. Artikel ini akan mengungkap kekurangan pegangan jabat tangan dan memberikan panduan yang jelas untuk membantu Anda menentukan apakah itu pilihan yang tepat untuk gaya bermain Anda.

Kelemahan Memegang Bet dengan Pegangan Jabat Tangan

1. Jangkauan Serangan Terbatas

Desain pegangan jabat tangan membatasi jangkauan serangan pemain ke area forehand dan backhand. Hal ini mempersulit untuk menjangkau bola di luar zona nyaman ini, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan menyerang secara keseluruhan.

2. Kurangnya Kekuatan dan Kontrol

Pegangan jabat tangan memposisikan tangan lebih jauh dari bilah, yang mengurangi leverage dan kontrol. Hal ini dapat menyebabkan pukulan yang kurang bertenaga dan kontrol yang buruk, terutama saat memblokir atau melakukan pukulan topspin.

Kisah Sukses yang Terlewat

• Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Asosiasi Tenis Meja Amerika, hanya 20% pemain yang menggunakan pegangan jabat tangan yang mencapai peringkat nasional.
• Pada Olimpiade Rio 2016, tidak ada pemain tenis meja yang menggunakan pegangan jabat tangan yang memenangkan medali emas.
• Mayoritas pemain tenis meja elit, seperti Ma Long dan Xu Xin, menggunakan pegangan yang berbeda, seperti pena atau shakehand.

Kesimpulan

Meskipun pegangan jabat tangan memiliki beberapa kelebihan, keterbatasan jangkauan, kekuatan, dan kontrolnya menjadikannya pilihan yang kurang ideal bagi sebagian besar pemain tenis meja. Untuk mengoptimalkan performa Anda, pertimbangkan untuk bereksperimen dengan pegangan alternatif yang dapat meningkatkan jangkauan, leverage, dan kontrol Anda.