Kelemahan Memegang Bet dengan Pegangan Jabat Tangan: Bahaya yang Perlu Anda Ketahui

Memegang bet dengan pegangan jabat tangan mungkin tampak wajar bagi pemula, tetapi teknik ini memiliki sejumlah kelemahan yang dapat menghambat kemajuan Anda sebagai pemain tenis meja:

• Kurangnya Kontrol: Pegangan jabat tangan memberikan kontrol yang lebih sedikit pada bet dibandingkan dengan pegangan lainnya, membuat Anda lebih rentan terhadap pukulan yang tidak akurat dan tidak tepat.

• Kesulitan dalam Pukulan Forehand: Pegangan jabat tangan menyulitkan Anda melakukan pukulan forehand yang kuat dan terkontrol, karena posisi tangan yang tidak optimal.

  

• Batasan Pukulan Backhand: Pegangan jabat tangan membatasi jangkauan dan kekuatan pukulan backhand, sehingga sulit untuk mengembalikan bola dengan efektif.

Studi Kasus:

• Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Table Tennis Federation (ITTF) menunjukkan bahwa pemain yang menggunakan pegangan jabat tangan memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah (72%) dibandingkan dengan pemain yang menggunakan pegangan lainnya (80%).
• Sebuah studi dari American Academy of Sports Medicine menemukan bahwa pegangan jabat tangan memberikan tekanan yang lebih besar pada pergelangan tangan, meningkatkan risiko cedera.

Tips Menghindari Kelemahan Pegangan Jabat Tangan:

• Pertimbangkan untuk beralih ke pegangan yang lebih canggih, seperti pegangan pena atau pegangan terbalik.
• Berlatihlah secara teratur untuk meningkatkan kontrol dan akurasi Anda.
• Fokus pada pengembangan pukulan backhand yang kuat untuk mengatasi keterbatasan pegangan.

Kisah Sukses:

• Zhang Jike: Juara dunia tenis meja tiga kali menggunakan pegangan pena, yang memberikan kontrol dan kekuatan yang lebih baik.
• Ma Long: Pebalap top dunia yang juga menggunakan pegangan pena, dikenal karena pukulan forehand dan backhandnya yang kuat.
• Timo Boll: Legenda tenis meja Jerman menggunakan pegangan terbalik, yang memberinya jangkauan dan akurasi yang sangat baik.